KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Studi Resmi Mengungkapkan Bahwa 40% Pria Usia 20-an di Jepang Tidak Pernah Berpacaran

Dilansir dari Soranews24 (15/06/2022), kantor kabinet pemerintah Jepang mengeluarkan sebuah makalah tentang kesetaraan gender. Sebuah studi menyajikan data statistik dari penelitian yang menyatakan bahwa sekitar 40% pria Jepang yang belum menikah di usia 20-an tidak pernah berpacaran.

Tujuan dari makalah tersebut adalah mengklarifikasi situasi sosial di Jepang saat ini mengenai pria dan wanita Jepang. Para peneliti mengajukan pertanyaan kepada responden berusia 20-an, apakah mereka menikah, berkomitmen, atau memiliki pacar. Tanggapan dari para responden adalah :

Pria usia 20-an

  • 65,8% tidak menikah atau tidak punya pacar
  • 19,1% memiliki pacar
  • 1,5% pernikahan yang tidak sah di mata hukum (kumpul kebo)
  • 13,6% menikah

Wanita usia 20-an

  • 51,4% tidak menikah atau tidak punya pacar
  • 27,3% memiliki pacar
  • 1,4% pernikahan yang tidak sah di mata hukum (kumpul kebo)
  • 19,8% menikah

Dari data di atas, telihat jelas terdapat kesenjangan yang cukup tinggi antara masyarakat yang tidak menikah atau tidak memiliki pacar dengan masyarakat yang sudah menikah atau memiliki pasangan.

Berikut adalah grafik dari pria berusia 20-an, dengan garis hijau solid untuk pria lajang dan garis hijau putus-putus untuk pria yang sudah menikah, serta jumlah pasangan kencan yang mereka miliki di bagian bawah.

Dari data tersebut, sekitar  40% pria lajang berusia 20-an yang mengikuti survei tidak pernah berpacaran sama sekali.

Sebagai perbandingan, terdapat grafik dari wanita berusia 20-an, dengan garis kuning solid untuk wanita lajang dan garis kuning putus-putus untuk wanita yang sudah menikah, serta jumlah pasangan kencan yang mereka miliki di bagian bawah.

Data di atas menunjukkan hanya sekitar 25% wanita dewasa muda yang belum pernah berpacaran. Angka tersebut bisa terbilang banyak atau tidak, tergantung persepsi masing-masing orang tentang romansa di usia 20-an. Namun, jumlah tersebut masih terbilang sedikit dibanding pria.

 Persentase Responden yang Pernah Berpacaran 

  • 25% wanita di usia 20-an
  • 22% wanita di usia 30-an
  • 12% wanita di usia 40-an
  • 40% pria di usia 20-an
  • 35% pria di usia 30-an
  • 22% pria di usia 40-an

Persentase tersebut tidak jelas apakah pengalaman berpacaran yang lebih besar disebabkan karena kelompok usia mereka lebih aktif secara romansa di usia 20-an daripada kelompok usia20-an saat ini. Atau ketika mereka di usia 20-an tidak digunakan untuk berpacaran dam memulai pengalaman berpacran mereka saat mencapai usia 30-an atau 40-an.

Angka 40% untuk pria berusia 20 hingga 29 tahun yang belum pernah berpacaran terasa cukup besar. Namun, jika berbicara mengenai kebiasaan berpacaran di Jepang, terdapat beberapa faktor sosiologis bahwa di Jepang,  secara eksplisit mengajak seseorang berkencan adalah langkah yang lebih besar dan lebih berani daripada budaya di daerah lain.

Di universitas Jepang, kehidupan sosial banyak orang ditentukan oleh klub kampus atau tim olahraga yang diikuti. Banyak juga perusahaan yang mengadakan pesta minum, perjalanan karyawan, dan kegiatan lain di mana harus diikuti oleh semua staf, terutama anggota baru. Pada acara perusahaan tersebut, banyak kesempatan untuk bersosialisasi dan mengajak seseorang untuk berkencan  dengan mengajak makan berdua. Bahkan Jepang memiliki lembaga sosial yang disebut gokon, di mana disediakan makan malam kelompok untuk para lajang yang diselenggarakan oleh teman atau layanan perjodohan, di mana orang dapat saing berkenalan dan menguji kecocokan mereka.

Penyebab lain 40% pria usia 20-an dan 25% wanita belum pernah melakukan casual date karena hal tersebut kurang umum di Jepang.

Survei menyebutkan, sebanyak 5% dari usia 20-an yang menikah tanpa berpacaran. Biasanya orang-orang merasa perlu berpacaran terlebih dahulu sebelum menikah. Menjadi orang tua tunggal bukan menjadi masalah besar di Jepang. Pemerintah Jepang juga sedang berjuang untuk menemukan cara meningkatkan angka kelahiran di Jepang. Kantor Kabinet secara spesifik mencari jawaban mengapa sangat sedikit orang yang berpacaran.

 

Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^

Sumber: soranews24

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang