Baru-baru ini berita tentang sekte atau pemujaan setan menjadi trending topik di platform media sosial. Membaca sejarah Jepang, memiliki gerakan agama baru (sekte) yang dikenal Aum Shinrikyo yang didirikan pada tahun 1984.
Aum Shinrikyo dipelopori oleh Shoko Asahara yang mengajarkan sebuah ramalan mengenai hari kiamat, termasuk tentang akan terjadinya Perang Dunia Ketiga yang berujung pada kehancuran nuklir.
Aum Shinrikyo (オウム真理教 Ōmu Shinrikyō), nama “Aum Shinrikyo” berasal dari suku kata bahasa Sansekerta Aum (yang melambangkan alam semesta), diikuti kata Shinrikyo dalam huruf kanji, kira-kira berarti “Agama Kebenaran”.
Dalam media massa berbahasa Inggris, “Aum Shinrikyo” umumnya diterjemahkan sebagai “Kebenaran Tertinggi”. Pada bulan Januari 2000, organisasi ini mengubah namanya menjadi Aleph, yang merujuk pada huruf pertama abjad Fenisia.
Selain untuk menyebarkan “firman keselamatan”, misi Aum adalah juga untuk bertahan hidup ini “masa-masa akhir” tersebut. Asahara pernah memperkirakan bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 1997.
Ajaran
Pada awal 1986, Asahara menyatakan dalam khotbahnya bahwa Jepang akan tenggelam ke lautan, akan ada perang dunia ketiga yang menyebabkan kiamat.
Asahara awalnya mengklaim bahwa dengan menciptakan tiga puluh ribu makhluk tercerahkan, Aum dapat mencegah Armageddon. Namun, Asahara kemudian menekankan bahwa Armageddon tetap akan datang dan Aum harus berperan dalam pertempuran terakhir.
Namun sayangnya kelompok ini menimbulkan kehebohan berskala internasional pada 20 Maret 1995, ketika beberapa anggotanya melaksanakan serangan gas sarin di kereta bawah tanah Tokyo, yang menewaskan 12 orang, membuat 54 orang sakit parah, serta memengaruhi lebih dari 980 orang.
Pada tanggal 30 Maret 1995, Takaji Kunimatsu, kepala Badan Kepolisian Nasional Jepang, ditembak empat kali di dekat rumahnya di Tokyo, sehingga mengalami luka serius. Sankei Shimbun menuliskan bahwa banyak pihak memperkirakan Aum terlibat dalam penembakan tersebut dan Hiroshi Nakamura diduga adalah pelaku kejahatannya, namun tidak ada orang yang menjadi terdakwa.
Pada 16 Mei 1995, polisi menyelidiki markas Aum Shinrikyo. Asahara ditemukan di sebuah ruangan yang sangat kecil dan terisolasi di salah satu fasilitas.
Aum Shinrikyo
Karena banyak pengikut awam yang bergabung, Asahara memperoleh kredibilitas dengan tampil di TV dan sampul majalah. Dia secara bertahap memperoleh pengikut orang percaya dan mulai diundang ke pertemuan kuliah di universitas. Asahara juga menulis beberapa buku agama, termasuk Beyond Life and Death dan Supreme Initiation.
Doktrin Aum Shinrikyo didasarkan pada kitab suci Vajrayana, Alkitab dan teks lainnya. Pada tahun 1992 Asahara menerbitkan Declaring Myself the Christ.
Misinya adalah untuk menanggung dosa orang lain atas dirinya sendiri, dan dia mengklaim bahwa dia dapat mentransfer kekuatan spiritual kepada para pengikutnya.
Pada tanggal 11 Desember 2002, pemerintah Kanada, Amerika Serikat Uni Eropa memasukkan Aum ke dalam daftar kelompok teroris yang dilarang.
Perpecahan
Pada tanggal 8 Maret 2007, mantan juru bicara Aum Shinrikyo dan kemudian salah satu pemimpin kelompok ini, Fumihiro Joyu, secara resmi mengumumkan perpecahan kelompoknya. Kelompok Joyu, yang bernama Hikari no Wa (Cincin Cahaya), sekte ini, Asahara merekrut para ilmuwan yang mempunyai komitmen untuk menyatukan sains dan agama, dengan demikian menciptakan ‘ilmu baru pemikiran manusia’.
Surat Cinta
Surat perintah kematian Asahara.
Asahara menghadapi 27 dakwaan pembunuhan dalam 13 dakwaan, penuntut berpendapat bahwa Asahara memberi perintah untuk menyerang Kereta Bawah Tanah Tokyo untuk “menggulingkan pemerintah dan menempatkan dirinya di posisi Kaisar Jepang”.
Asahara dieksekusi dengan cara digantung di Rumah Tahanan Tokyo pada 6 Juli 2018, 23 tahun setelah serangan gas sarin, bersama enam anggota sekte lainnya. Seperti yang dilaporkan oleh para pejabat, dia perpesan untuk menyerahkan jenazahnya kepada putri keempatnya, yang tidak simpatik pada sekte tersebut dan menyatakan bahwa dia berencana untuk membuang abunya di laut; ini ditentang oleh istri Asahara, putri ketiga, dan anggota keluarga lainnya, yang dicurigai ingin mengabadikan abu di mana orang percaya dapat menghormati mereka. Hingga Maret 2020, abunya masih berada di Rumah Tahanan Tokyo.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Sumber: wikipedia
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang
[blog_posts style=”default” columns__md=”1″ cat=”5055″ posts=”20″ excerpt=”false” show_category=”label” comments=”false” image_height=”100%”]