KATEGORI

Belum ada Produk di keranjang kamu, yuk cari produk incaran kamu di sini!

Review Godzilla: The Planet Eater (2018)

Akhir dari trilogi Godzilla yang lebih baik dari dua film sebelumnya

Godzilla: The Planet Eater (ゴジラ星を喰う者Gojira Hoshi wo Kū-mono) menjadi akhir dari trilogi film animasi Godzilla yang dirilis pada 9 November 2018 di Jepang dan 9 Januari 2019 di Netflix. Film ini mengikuti perjuangan umat manusia, sekutu luar bumi, dan Godzilla saat mereka berjuang untuk bertahan hidup melawan King Ghidorah.

Diarahkan kembali oleh sutradara Kobun Shizuno dan Hiroyuki Seshita, Godzilla: The Planet Eater disuarakan oleh Mamoru Miyano, Takahiro Sakurai, Tomokazu Sugita, dan Yuki Kaji.

Sinopsis Godzilla: The Planet Eater

Setelah kehancuran kota Mechagodzilla di Godzilla: City on the Edge of Battle, Bilusaludo yang tersisa di Aratrum menuntut Haruo untuk menghancurkan apa yang mereka anggap perlu untuk mengalahkan Godzilla. Umat manusia tidak menyetujui keputusan tersebut dan mempercayai pernyataan Haruo yang mengungkapkan niat sebenarnya dari Bilusaludo yang ingin mengasimilasi Bumi.

Pemberontakan Bilusaludo dan tipu daya Methphies menjadi polemik tersendiri yang harus dihadapi oleh umat manusia. Di tengah kekacauan yang terjadi, Metphies melakukan ritual untuk memanggil King Ghidorah dengan dalih untuk mengalahkan Godzilla. Namun, siapa sangka ada maksud lain dibalik pemanggilan King Ghidorah.

Akankah Haruo dan umat manusia dapat memusnahkan King Ghidorah dan menghentikan kehancuran dunia?

Memanggil Monster Lain untuk Menghadapi Godzilla

blog-review godzilla the planet eater-1

Kemunculan King Ghidorah di sini digambarkan berbeda dengan kemunculannya di film-film sebelumnya. Ia muncul sebagai makhluk dari luar angkasa yang muncul ke Bumi diiringi suara gemuruh guntur, membawa rasa kagum dan intensitas yang sesuai dengan statusnya sebagai dewa penghancur.

Jika biasanya, sosok King Ghidorah digambarkan sebagai naga berkepala tiga tanpa lengan, berkaki dua, berwarna emas, bersayap kelelawar, dengan dua ekor. Namun, kali ini sosok Ghidorah digambarkan muncul dari lubang antar dimensi dengan hanya nampak kepalanya saja, berwarna keemasan.

Sosoknya digambarkan superior sebagai makhluk dari planet lain, awalnya tidak dapat disentuh oleh Godzilla namun dapat menyentuh Godzilla. Tentu keistimewaan ini pada awalnya membuat posisi Godzilla menjadi terpojokkan. Hingga Haruo menemukan titik lemahnya.

Terbaik dalam Triloginya

Entri terakhir dalam trilogi animasi Godzilla ini jauh lebih baik daripada dua film sebelumnya yang membuat frustasi banyak penggemar Godzilla. Film terakhir ini menawarkan imbalan emosional dan menjadikan alur cerita dari ketiga trilogi berjalan jauh lebih baik jika dilihat sebagai kesimpulan dari sebuah perjalanan yang panjang.

Meskipun masih belum banyak aksi kaiju di film ini seperti yang diharapkan para penonton, namun porsi Godzilla tampil di layar lebih banyak dibandingkan dua film sebelumnya. Pertarungan yang terjadi antara Godzilla dan King Ghidorah pun menjadi sebuah tontonan yang epik yang bisa dinikmati oleh penonton.

Untuk film animasi Godzilla: The Planet Eater IMDb memberi skor 5,1/10 sedangkan RottenTomatoes memberikan skor 60%. Tertarik untuk menonton? Ikuti terus berita-berita terbaru di kanal Titip Jepang. Yuk baca artikel lainnya lainnya di sini!

sumber gambar: IMDb

Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang