Review Detective Conan the Movie: The Phantom of Baker Street[2002]- Game Berbahaya
Detective Conan the Movie: The Phantom of Baker Street merupakan film ke-6 dari seri film layar lebar yang diangkat dari seri anime dan manga Detective Conan. Dirilis pertama kali di Jepang pada tanggal 20 April 2002 dan 16 Februari 2010 di negara lain. Film ini disutradarai oleh Kenji Kodama dan ditulis oleh Hisashi Nozawa. Film berduarasi 107 menit ini menghasilkan 3,4 miliar yen di box office.
The Phantom of Baker Street menceritakan Conan, Ran, Group Detektif Cilik, dan beberapa anak terjebak dalam sebuah game yang dijalankan oleh sistem kecerdasan buatan bernama Noah’s Ark. Jika mereka tidak berhasil menyelesaikan game tersebut maka semua pemain akan mati. Selain itu juga terdapat kasus pembunuhan yang sedang terjadi di dunia nyata.
Berikut review dan sedikit bocoran ceritanya Titipers ^^
SINOPSIS
Film dibuka dengan pengenalan tokoh Hiroki Sawada, bocah genius berusia 10 tahun yang sudah menjadi mahasiswa pascasarjana MIT dan telah mengembangkan perangkat lunak Pelacak DNA dan sedang menyelesaikan proyek besar keduanya yakni artificial intelligence yang diberi nama Noah’s Ark.
sumber gambar: IMDb
Pengembangan ini didukung olaeh Thomas Schindler, CEO Schindler Inc., sebuah perusahaan perangkat lunak yang sangat berpengaruh. Karena merasa tertekan dengan pengawasan super ketat sang ayah angkat, Hiroki yang berhasil menyelesaikan progam tersebut kemudian mengaktifkan a.i. tersebut, lantas mengakhiri hidupnya dengan terjun dari balkon apartemennya.
Dua tahun kemudian, di Balai Kota Beika, perusahaan Schindler Inc., mengadakan demonstrasi game virtual imersif yang disebut Cocoon. Conan, Kogoro, Ran, dan para Detektif Cilik turut hadir dalam acara tersebut. Namun, sayangnya mereka tidak terpilih sebagai salah satu kandidat yang bisa ikut dalam permainan Cocoon. Hal ini dikarenakan pihak pengembang hanya memilih 200 anak dari kalangan kelas atas seperti anak pejabat, anak menteri, anak pemilik perusahaan besar, cucu dari pengusaha bank terbesar di Jepang, dan anak-anak dari keluarga terpandang lainnya.
Akan tetapi para Detektif Cilik tidak kehilangan akal, mereka berhasil mendapatkan lencana sebagai tanda masuk permainan dengan menyogok para anak-anak konglomerat tersebut dengan kartu emas langka Kapten Yaiba. Sedangkan Conan mendapatkan lencana tersebut dari Profesor Agasa. Profesor Agasa dan ayah Shinichi Kudo. Yusaku Kudo, merupakan salah satu pengembang untuk game tersebut.
Tidak hanya mereka saja, Ran pun juga mendapatkan lencana tersebut dari Sonoko.
Saat game akan dimulai, terjadi kasus pembunuhan terhadap salah satu programmmer yakni Tadaaki Kashimura. Ia meninggalkan pesan kematian di keyboard pada huruf “J”,”T:”,dan “R”. Yusaku yang melihat pesan ini berasumsi bahwa ketiga huruf tersebut merujuk ke tokoh dalam game Cocoon yaitu Jack The Reaper.
Mendengar hal tersebut, Conan pun segera ikut masuk ke dalam game untuk menemukan clue yang lainnya. Akan tetapi game tersebut ternyata sudah disabotase oleh program Noah’s Ark. Permainan yang mulanya hanya virtual reality biasa berubah menjadi mesin pembunuh. Akankah Conan berhasil menemukan petunjuk tentang sang pelaku sekaligus menyelamatkan nyawa teman-temannya? Tonton filmnya ya Titipers untuk tahu kelanjutan kisahnya ^^
PENULIS NASKAH YANG BERBEDA
Selama ini, naskah Detective Conan the Movie pertama hingga ke-5 ditulis oleh Kazunari Kochi, namun untuk film ke-6 ini ditulis oleh seorang novelis terkenal bernama Hisashi Nozawa. Jadi, tidak heran jika alur yang disajikan dalam film ini menjadi lebih bagus dan menarik untuk diikuti.
sumber gambar: nozawahisashi.jp
Hisashi Nozawa lahir pada tahun 1960 dan wafat di tahun 2004. Ia telah memenangkan banyak penghargaan, salah satunya adalah Edogawa Ranpo Prize di tahun 1997. Bahkan, Stasiun TV Korea Selatan yakni SBS pernah menyiarkan 16 Episode drama berjudul Alone in Love hasil adaptasi dari salah satu novelnya.
Selain itu, film ini menjadi film terakhir yang menggunakan teknik ink-and-paint.
NOAH’S ARK
Sebuah sistem kecerdasan buatan yang dibuat oleh Hroki sebelum ia meninggal. Sistem ini dibuat Hiroki dengan tujuan mereset Jepang. Film ini mengangkat issue politik yang sampai sekarang masih marak terjadi yaitu Korupsi dimana sesuai kata-kata dari Ai Haibara “anak dari politisi akan menjadi politisi, anak dari presdir akan menjadi presdir. Jadi berapa lama berlalu, Jepang tidak akan berubah”.
Hiroki ingin mengubah keadaan itu sehingga ia menciptakan Noah’s Ark sehingga ia bisa menghukum para orangtua yang doyan korupsi.
sumber gambar: magicsdetectiveagency
Program ini yang kemudian mengambil alih game Cocoon sebagai sarananya. Cocoon dalam film ini merupakan games virtual realistis yang berbentuk kepompom. Setiap orang yang masuk ke dalam device tersebut akan dipakaikan helm yang mengandung gelombang elektromagnetik yang akan merangsang otak sehingga pemain bisa benar-benar merasakan apa yang dialami selama b/ermain.
Game yang menarik bukan? Usut punya usut Noah’s Ark terinspirasi dari program AI Ultron yang terdapat dalam cerita Marvel lho Titipers.
PENGENALAN KARAKTER ORANGTUA SHINICHI
Film The Phantom of Baker Street merupakan debut pertama orangtua Shinichi Kudo versi movie. Shinichi kudo lahir dari pasangan Yusaku Kudo, seorang novelis misteri terkenal dan Yukiko Kudo, mantan bintang film terkenal.
sumber gambar: detectiveconanworld
Kedua orangtua Shinichi Kudo pun juga sudah mengetahui bahwa putra sewayang mereka menciut menjadi bocah SD bernama Conan Edogawa. terkadang mereka pun turut andil membantu anaknya memecahkan beberapa kasus.
BACA JUGA: Wawancara Kolaborasi Eiichiro Oda dan Aoyama Gosho!
BACA JUGA: Detektif Conan The Movie: Daftar Lengkap Judul Film Detektif Conan
PLOT YANG MENARIK
Jalan cerita yang dibuat Hisahi Ozawa sangatlah menarik baik dari segi kasus pembunuhannya hingga cara penyelesaiannya. Untuk menyelesaikan kasus ini, Conan dibuatnya bermain game demi mendapatkan petunjuknya. Selain itu saya dibuat terharu dengan pengorbanan satu per satu kawan Conan dan juga Ran demi keselamatan dan keberhasilan Conan menyelesaikan game tersebut TT.
Sepertinya film-film berikutnya akan lebih seru nih. Iya gak Titipers?
Ikuti terus berita-berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang ya!
Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang