Membicarakan soal Jepang tidak akan pernah ada habisnya. Selalu ada saja topik yang bisa diangkat dari negara yang terkenal akan kemajuan teknologinya ini. Semua kemajuan yang dicapai oleh Jepang tentu tidak lepas dari peranan sistem pendidikannya. Tidak heran jika negara ini menjadi salah satu destinasi utama masyarakat Indonesia yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, sebut saja youtuber Jerome Polin yang menempuh pendidikan di Waseda University.
Selain Waseda University, Titipers juga dapat menemukan banyak sekali kampus-kampus berkualitas yang tersebar di seluruh penjuru Jepang. Namun di antara kampus-kampus tersebut terselip satu nama yang mungkin masih cukup asing di telingan Titipers. Kampus ini menjadi unik bukan sekadar karena kualitasnya, namun juga keunikannya sebagai kampus yang berafiliasi langsung dengan organisasi antar bangsa, PBB. Dengan mengambil nama yang sama, kampus ini diberi nama United Nations University atau dalam bahasa Indonesia, Universitas Perserikatan Bangsa Bangsa.
Sejarah
Universitas ini sendiri didirikan 49 tahun yang lalu atau pada Desember 1972 dengan membawa misi untuk melayani tujuan dan prinsip dari Piagam PBB yang ditandatangani pada 26 Juni 1945 di San Fransisco. Misi tersebut tidak lain adalah untuk menyelesaikan permasalahan global berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia, pembangunan, dan kesejahteraan sosial, yang merupakan fokus utama dari PBB dan semua anggotanya melalui kolaborasi pada bidang penelitian dan pendidikan. Kala itu James M. Hester ditunjuk sebagai rektor pertama yang memimpin institusi pendidikan ini.
Lokasi
Lokasi utama dari UNU sangatlah strategis, mengingat kampus ini didirikan di Shibuya, Tokyo. Kampus ini bersebelahan dengan kampus lain, yakni Aoyama Gakuin University. Tidak jauh dari kampus ini, di sebelah utaranya juga terdapat Japan National Stadium atau yang juga dikenal dengan Olympic Stadium. Stadion yang menjadi tempat perhelatan Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020 silam.
Selain kampus utama di Jepang, United Nations University juga memiliki beberapa institut yang tersebar di banyak negara, sebut saja salah satu di antaranya berada di Maastricht, Belanda. Institut-institut tersebut umumnya bekerja sama dengan kampus lokal untuk menyediakan program pendidikan bagi mahasiswa. Tiap institut umumnya memiliki fokus kajian berbeda, sehingga calon mahasiswa perlu jeli memerhatikan lokasi kampus berdasarkan program studi yang diambil.
Pernah Dipimpin Orang Indonesia
Satu fakta yang cukup menarik sekaligus menjadikan kampus ini memiliki ikatan dengan Indonesia adalah bahwa kampus ini pernah dipimpin oleh warga negara Indonesia, yakni Bapak Soedjatmoko atau yang lebih dikenal dengan Bung Koko. Terlahir dengan nama Soedjatmoko Mangoendiningrat pada 10 Januari 1922 di Sawahlunto, Sumatra Barat, sosok ini kemudian menjadi seorang diplomat yang memiliki rekam jejak yang panjang di bidang politik internasional. Sosok ini juga pernah memimpin Badan Konstituante yang bertugas untuk menyusun UUD Sementara 1950.
Pada tahun 1980, beliau kemudian ditunjuk ditunjuk untuk menggantikan peran James M. Hester sebagai Rektor kedua di United Nations University. Hal ini sekaligus menjadikannya sebagai orang kedua dari Indonesia yang menjadi pimpinan di PBB, setelah sebelumnya Adam Malik menjadi Pimpinan Majelis Umum PBB pada tahun 1971. Soedjatmoko kemudian memimpin UNU selama kurang-lebih tujuh tahun masa jabatan yang berakhir pada 30 Maret 1987 dan digantikan oleh Heitor Gurgulino de Souza.
Program Studi
Hingga saat artikel ini ditulis, United Nations University hanya menyediakan program studi pada jenjang Pascasarjana, mulai dari jenjang Magister hingga Doktoral. Untuk program studi yang diselenggarakan di Kampus Pusat Tokyo sendiri berfokus pada bidang Sustainability, yang berada di bawah naungan The United Nations University Institute for the Advanced Study of Sustainability. Program studi ini sendiri terdiri dari jenjang Master of Science (M.Sc) dan Doctor of Philosophy (PhD).
Biaya Pendidikan dan Beasiswa
Untuk biaya pendidikan, bergantung dengan program studi dan jenjang yang nantinya Titipers ambil ya. Sebagai gambaran untuk program master di bidang sustainability, Titipers perlu merogoh kocek hingga 10.000 USD per tahun atau berkisar 145 juta rupiah per tahun. Tentu saja cukup mahal untuk ukuran pendapatan orang Indonesia, tapi tenang saja seperti banyak perguruan tinggi internasional, United Nations University juga menyediakan beasiswa bagi calon mahasiswa yang mengalami kendala finansial. Setidaknya ada lima beasiswa yang dapat Titipers coba untuk daftar, yakni Beasiswa Japan Fondation of UNU (JFUNU), Beasiswa Rektor, Beasiswa Bank Resona, Beasiswa Asian Development Bank, dan Beasiswa Japan Educational Exchanges and Services. Beasiswa-beasiswa tersebut umumnya telah mencakup semua kebutuhan mahasiswa, termasuk untuk biaya hidup. Jadi tunggu apa lagi, ayo persiapkan dirimu untuk melangkahkan kaki ke Jepang bersama United Nations University.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang