[Folklore] Membandingkan Cerita Rakyat Jaka Tarub dan Ama no Hagoromo
Kebudayaan Jepang boleh jadi sangat dikenal oleh masyarakat internasional, namun Indonesia juga tidak kalah akan kekayaan budaya. Dari segi kekayaan budaya, Indonesia dapat dikatakan sebagai sebuah negara yang sangat kaya, bahkan penulis sendiri dengan sangat percaya diri mengatakan bahwa kekayaan budaya di Indonesia, tidak kalah atau bahkan lebih baik dari yang dimiliki Jepang.
Hanya saja Titipers perlu tahu kalau nih kalau tidak jarang unsur atau produk kebudayaan di Indonesia memiliki kemiripan dengan yang ada di negara lain, sebut saja cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatra Barat dengan kisah Si Tanggang dari Malaysia. Kemiripan tersebut saja mengingat kedua daerah dapat dikatan masih berada pada rumpun yang sama, yang rumpun daerah Melayu. Lalu bagaimana jika ada kemiripan antara cerita rakyat di Indonesia dengan dengan cerita rakyat dari negara lain nun jauh di sana?
Usut punya usut ternyata salah satu cerita rakyat di Indonesia memiliki cerita yang mirip atau nyaris sama dengan salah satu cerita yang berasal dari negeri matahari terbit. Di Jepang ada sebuah legenda, yang menceritakan seseorang pemuda yang mengambil kain salah seorang putri dari kayangan, yang kemudian membuat sang putri tidak bisa kembali ke rumahnya. Singkat cerita keduanya kemudian menikah dan cerita diakhiri dengan sang putri yang pada akhirnya menemukan kain tersebut dan kembali ke kayangan. Terdengar familiar???
Wajar saja jika Titipers pernah mendengar cerita tersebut, mengingat cerita tersebut sangat identik dengan cerita Jaka Tarub.
Hanya saja pada cerita Jaka Tarub ada beberapa cerita tambahan, di mana Jaka Tarub melanggar janji untuk tidak melihat proses Nawang Wulan mengubah sebulir pada menjadi satu bakul nasi. Selain itu Jaka Tarub dikisahkan sedari awal memang tidak berniat mengembalikan selendang Nawang Wulan, berbeda halnya dengan Ikatomi (tokoh utama Ama no Hagoromo) yang awalnya berniat mengembalikan kain milik sang putri. Selebihnya tidak ada perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua cerita tersebut. Di Jepang sendiri ada manga yang juga mengambil inspirasi dari kisah ini, yaitu Ceres, Celestial Legend karya Watase Yuu yang diterbitkan oleh Shogakukan. Di Indonesia juga diterbitkan oleh Elex Media hingga tamat. Sedangkan kisah Jaka Tarub sudah banyak diceritakan ulang di medium hiburan Indonesia, yang terbaru ada di webtoon berjudul 7 Wonders karya Metalu.
Masih menjadi misteri bagaimana kedua cerita dari daerah dengan jarak yang sangat jauh tersebut bisa memiliki kemiripan. Yang jelas kedua cerita tersebut telah ada jauh sebelum era pendudukan Jepang di Indonesia 80 tahun yang lalu. Bisa saja kisah ini disampaikan oleh pendatang asal Jepang di Indonesia atau sebaliknya kisah ini justru disampaikan oleh pendatang dari Indonesia di Jepang. Tidak ada yang tahu pasti hingga saat ini.
Ikuti terus berita terbaru dari kanal-kanal Titip Jepang! Yuk, baca artikel lainnya di sini^^
Jangan lupa Ikuti juga media sosial Titip Jepang:
Instagram: @titipjepang
Twitter: @titipjepang
Facebook: Titip Jepang